Lompat ke isi utama

Berita

Sismawati ungkap, Pemenuhan Hak Perempuan dengan Disabilitas menjadi tantangan bersama

Sismawati ungkap, Pemenuhan Hak Perempuan dengan Disabilitas menjadi tantangan bersama

Lahat, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Lahat – Anggota Bawaslu Kabupaten LahatSismawati mengajak seluruh penyandang disabilitas dan Organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Lahat untuk mengecek hak pilihnya pada tahapan Pemilu 2014. Persoalan yang dihadapi sahabat disabilitas dalam pemilu hampir selalu terulang, mulai dari tidak terdaftar dalam DPT, surat suara yang tidak ada, dan akses Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak menunjang untuk sahabat disabilitas.

Kendati Pemerintah Indonesia berkomitmen mewujudkan pembangunan yang inklusif, untuk pemenuhan hak perempuan dengan disabilitas di Indonesia masih menjadi pertanyaan dan tantangan besar, karena masih bnyak didaerah yang fasilitasnya belum merata. Strategi pembangunan yang lebih inklusif dan memperkuat kemitraan menjadi cara ampuh untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia dan kesamaan fasilitas untuk penyandang disabilitas juga menjadi perhatian dalam perhelatan pesta demorasi.

Sismawati menjelaskan bahwa pemenuhan hak-hak perempuan dengan disabilitas di Indonesia dan Kabupaten Lahat khususnya masih menghadapi sejumlah tantangan besar. Tantangan itu, antara lain data akurat tentang perempuan dengan penyandang disabilitas di Indonesia khususnya Kabupaten Lahat masih belum tersedia. Selain itu, perempuan dengan disabilitas secara statistik lebih mungkin mengalami kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi. Selain masih ada stigma tentang penyandang disabilitas di masyarakat, perempuan dengan disabilitas juga mengalami hambatan dalam pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan dan bahkan belum meratanya fasilitas bagi penyandang disabilitas yang akan menentukan hak pilihnya di TPS.

“Pastikan sahabat perempuan dengan disabilitas aktif melakukan cek nik pada laman web lindungi hakmu. Jangan sampai nama sahabat perempuan dan disabilitas tidak ada. Kalian punya hak yang sama. Satu suara sangat berpengaruh dalam menentukan nasib bangsa ini kedepan,”. ujar Sis.

 

untuk mengajak perempuan dan disabilitas turut aktif partisipasi pada pemilu tidaklah mudah. Banyak pandangan masyarakat seringkali mengabaikan potensi perempuan dan penyandang disabilitas. Bawaslu berharap persoalan tersebut tidak terulang lagi pada Pemilu dan Pemilihan 2024 mendatang. Penyelenggara harus bisa akomodir kebutuhan para penyandang disabilitas, samakan pemenuhan bagi penyandang disabilitas, fasilitasi kebutuhan mreka dalam menentukan pilihan dan hak pilihnya.